Pada siang hari yang panas, pencari kayu bakar tersebut terpergok dengan harimau gunung yang
sedang minum di sebuah sumber air, kebetulan si kakek pencari kayu bakar juga hendak mencari
minum di sumber air tersebut. Tentunya betapa terkejutnya si pencari kayu bakar ketika tiba-tiba
berhadap-hadapan dengan seekor harimau betina yang sangat besar yang mengaum di depannya.
Mendengar auman harimau besar yang menggetarkan, maka tentu saja si kakek ini langsung lemas
tidak berdaya dan tubuhnya langsung lunglai di atas tanah. Ia hanya bisa pasrah jika memang harus
mati dimangsa harimau. Namun anehnya harimau tersebut sama sekali tidak menerkam si kakek,
hanya minum air sepuas-puasnya, lantas ia pergi menuju hutan di lereng gunung.
Melihat harimau tersebut tidak mengisyaratkan ancaman maka sang kakek bisa kembali duduk, lalu
berdiri. Kakek pencari kayu bakar ini sepertinya mendapat firasat bahwa harimau tersebut
memerintahkan agar kakek ini mengikutinya. Lantas kakek pun berdiri dan kemudian berjalan
mencoba mengikuti harimau tersebut kemana ia akan pergi, sedangkan kayu bakarnya ditinggalkan
disumber air begitu saja.
Harimau gunung tersebut terus menyusuri hutan sepanjang berpuluh-puluh kilometer yang menuju
hutan di sebuah pegunungan yang semakin lebat. Dari kejauhan si kakek melihat harimau tersebut
menyibak rimba belantara dengan sesekali menolehkan kepalanya ke belakang seakan memberitahu
si kakek agar terus mengikutinya. Kakek itupun terus mengikutinya dan rasa takut terhadap serangan
binatang buas dan ular besar pun sirna, karena si kakek dipandu oleh si raja hutan yang gagah
perkasa. Bahkan macan tutul dan anjing hutan berlari menjauh ketika pencari kayu bakar ini hendak
melintas, karena naluri mereka tahu bahwa kakek ini tidaklah seorang diri, melainkan bersama
penguasa hutan.
Sejak awal, kedua makhluk ini tidak pernah berkomunikasi sama sekali melainkan hanyalah
menggunakan bahasa isyarat selama dalam perjalanan menyusuri hutan. Hingga akhirnya matahari
mulai hampir terbenam, dan tibalah harimau tersebut di puncak ketinggian sebuah perbukitan yang
tinggi, sementara kakek tersebut berada agak jauh atau sekitar beberapa ratus meter di belakangnya.
Setelah keduanya menginjakkan kaki di atas puncak perbukitan, betapa terkejutnya si kakek setelah
melihat apa yang terjadi. Harimau loreng besar yang ia ikuti sejak tadi ternyata berubah menjadi
seorang wanita cantik yang sedang membawa semacam wadah air yang ditaruh di atas kepalanya.
Dan hutan di atas pegunungan tersebut ternyata sebuah perkampungan manusia yang ramai. Dari
kejauhan si kakek melihat anak-anak kecil berlari menjemput si wanita tersebut, seolah seperti anak
yang menanti ibunya. Selain itu, banyak terlihat aktivitas di perkampungan tersebut seperti layaknya
perkampungan manusia.
Ternyata harimau gunung tersebut adalah manusia gaib yang yang hidup di atas gunung, dan mereka
memiliki perkampungan seperti layaknya manusia. Oleh karena itu dalam legenda masyarakat
palembang zaman dulu, harimau gunung tidak pernah memakan manusia karena mereka adalah juga
manusia, hanya saja mereka berada di alam lain. Mereka akan merubah diri menjadi harimau jika
hendak turun gunung di wilayah hutan palembang.
Sedangkan harimau yang suka memangsa manusia dan ternak adalah harimau belukar atau harimau
yang hidup di semak-semak belukar yang tidak terlalu jauh dengan perkampungan manusia.
sedang minum di sebuah sumber air, kebetulan si kakek pencari kayu bakar juga hendak mencari
minum di sumber air tersebut. Tentunya betapa terkejutnya si pencari kayu bakar ketika tiba-tiba
berhadap-hadapan dengan seekor harimau betina yang sangat besar yang mengaum di depannya.
Mendengar auman harimau besar yang menggetarkan, maka tentu saja si kakek ini langsung lemas
tidak berdaya dan tubuhnya langsung lunglai di atas tanah. Ia hanya bisa pasrah jika memang harus
mati dimangsa harimau. Namun anehnya harimau tersebut sama sekali tidak menerkam si kakek,
hanya minum air sepuas-puasnya, lantas ia pergi menuju hutan di lereng gunung.
Melihat harimau tersebut tidak mengisyaratkan ancaman maka sang kakek bisa kembali duduk, lalu
berdiri. Kakek pencari kayu bakar ini sepertinya mendapat firasat bahwa harimau tersebut
memerintahkan agar kakek ini mengikutinya. Lantas kakek pun berdiri dan kemudian berjalan
mencoba mengikuti harimau tersebut kemana ia akan pergi, sedangkan kayu bakarnya ditinggalkan
disumber air begitu saja.
Harimau gunung tersebut terus menyusuri hutan sepanjang berpuluh-puluh kilometer yang menuju
hutan di sebuah pegunungan yang semakin lebat. Dari kejauhan si kakek melihat harimau tersebut
menyibak rimba belantara dengan sesekali menolehkan kepalanya ke belakang seakan memberitahu
si kakek agar terus mengikutinya. Kakek itupun terus mengikutinya dan rasa takut terhadap serangan
binatang buas dan ular besar pun sirna, karena si kakek dipandu oleh si raja hutan yang gagah
perkasa. Bahkan macan tutul dan anjing hutan berlari menjauh ketika pencari kayu bakar ini hendak
melintas, karena naluri mereka tahu bahwa kakek ini tidaklah seorang diri, melainkan bersama
penguasa hutan.
Sejak awal, kedua makhluk ini tidak pernah berkomunikasi sama sekali melainkan hanyalah
menggunakan bahasa isyarat selama dalam perjalanan menyusuri hutan. Hingga akhirnya matahari
mulai hampir terbenam, dan tibalah harimau tersebut di puncak ketinggian sebuah perbukitan yang
tinggi, sementara kakek tersebut berada agak jauh atau sekitar beberapa ratus meter di belakangnya.
Setelah keduanya menginjakkan kaki di atas puncak perbukitan, betapa terkejutnya si kakek setelah
melihat apa yang terjadi. Harimau loreng besar yang ia ikuti sejak tadi ternyata berubah menjadi
seorang wanita cantik yang sedang membawa semacam wadah air yang ditaruh di atas kepalanya.
Dan hutan di atas pegunungan tersebut ternyata sebuah perkampungan manusia yang ramai. Dari
kejauhan si kakek melihat anak-anak kecil berlari menjemput si wanita tersebut, seolah seperti anak
yang menanti ibunya. Selain itu, banyak terlihat aktivitas di perkampungan tersebut seperti layaknya
perkampungan manusia.
Ternyata harimau gunung tersebut adalah manusia gaib yang yang hidup di atas gunung, dan mereka
memiliki perkampungan seperti layaknya manusia. Oleh karena itu dalam legenda masyarakat
palembang zaman dulu, harimau gunung tidak pernah memakan manusia karena mereka adalah juga
manusia, hanya saja mereka berada di alam lain. Mereka akan merubah diri menjadi harimau jika
hendak turun gunung di wilayah hutan palembang.
Sedangkan harimau yang suka memangsa manusia dan ternak adalah harimau belukar atau harimau
yang hidup di semak-semak belukar yang tidak terlalu jauh dengan perkampungan manusia.
Harrah's Cherokee Casino and Hotel - JCMH Hub
BalasHapusHarrah's 순천 출장샵 Cherokee Casino and Hotel 수원 출장마사지 features a full-service spa, an outdoor 제천 출장샵 swimming pool and a golf course. 목포 출장안마 Guests can also enjoy 천안 출장마사지 a swim in the