Minggu, 17 Januari 2016

Diganggu Gendorowo Saat memancing




Assalamualaikum
cerita kali ini bisa di katakan HOROR EXTRIME, karena sampai memakan korban sahabat saya sendiri. oke langsung saja

saat itu saya masih SMA kelas 1, malam minggu kelabu, begitu lah para jomblo mengutarakannya. saat itu entah kenapa saya merasa bosan luar biasa. mau keluar kok motor dipakai bapak, dirumah kok gak ngapa2 in. ya sudah saya duduk  di kursi depan rumah. menanti gadis lewat. he3X

sambil nyeruput kopi susu dan main game di HP, berharap ada cewek cantik yg khilaf  SMS  ane . ” pip ” , nah bener ada SMS, buru2 saya buka. lha ternyata cowok lagi cowok lagi, yg SMS si edy. ” pan, km nanggur kan. ayo mancing di sungai deket rumah mu. ini sama si Yudi & Reza juga. bentar lagi sampai rumah mu. siap2 aja ya, sekalian bawa makanan sama minuman ” begitulah kira2 isi sms nya. siapa yg bikin acara kok jadi saya yang sponsor  siapin makanan. ya sudahlah dari pada nanggur, toh di toples banyak roti2 nyaris basi, dari pada gak kemakan.

jam menunjukan pukul 21.00 ,tidak lama si edy, yudi & reza datang. ” pan , titip motor ya. tar ke sungai nya jalan aja. ” kata Edy. ” woke. masuk in samping situ. tp jangan kunci stang ya” jawab ku . kami ber empat pun berjalan menyelusuri sawah pinggir desa, berbekal 4 buah pancing, roti nyaris basi , aqua 1,5ltr 4 botol & senter 4 biji. cuaca malam itu sangat cerah & berbintang, namun sayang, moment seindah ini saya lewatkan bersama 3 manusia pencinta ikan. berusaha sabar.

setelah berjalan cukup lama, saya dan kawan2 sampailah di tepi sungai. kami memilih lokasi yang berbeda2. saya memutuskan untuk bertengger di akar pohon besar pinggir sungai. saya mulai memasang umpan dan memperhatikan sekitar. setelah memasang umpan saya lempar kail ke sungai. sambil memperhatikan dimana lokasi kawan2 memancing. saya menunggu dengan sabar kail pancing ku sampai di makan ikan. suasana saat itu sangat sunyi, hanya suara gemercik air sungai dan suara dedaunan yang tertiup angin. terlihat samar2 pemandangan sekitar karena cahaya bulan.

tanpa sadar kail saya sudah di tarik ikan. saya buru2 menarik pancing. dan allhamdullilah dapat seekor ikan bawal. ukuran nya lumayan besar. setelah saya memasang umpan lagi dan melempar kail. tiba2 angin bertiup cukup kencang, sampai suara dencit pohon bambu terdengar sangat keras. dari arah hulu terdengar suara lolongan anjing. suasana yang semula tenang berubah menjadi mencekam . lalu saya nyalakan senter dan menyorot ke arah kanan kiri,agar ada sorotan balik dari kawan2 yang sedang memancing. dari arah kanan saya terlihat 2 sorotan senter, dan dari kiri juga 2 sorotan senter.

seharusnya hanya ada 3 sorot senter, kenapa jadi ada 4 sorot senter? wah gak beres ini. kalau tidak salah yg di arah kiri seharus nya si edy, dan kanan saya si yudi & reza . berarti ada yang gak beres di sekitar edy, suasana yang mencekam berubah jadi horor. tiba2 dari arah seberang sungai terlihat sosok bayangan tinggi besar berjalan di antara pohon bambu, nafas serasa sesak saat melihat nya. saya ingin menjerit tapi suara tertahan. tubuh rasa nya lemas . setelah sosok besar itu menjauhi, saya pindah lokasi mendekati si yudi dan reza.



saya berjalan sambil gemetaran. kemudian saya melihat si yudi sedang asik telp an, bisa2 nya di situasi ky gini dia telp sama cewek, gak tau habis lihat penampakan kali ini orang, langsung saja aku duduk di sebelah yudi . ” ngapain pan km kesini, sana jauh, tar ikan ny pada bubar. ” kata yudi , ” aku habis lihat penampakan sob, di seberang sungai. nih masih gemeteran. ” jawab ku. lalu si reza tiba2 juga muncul, ” uy bagi pelet ikan nya, punya ku jatuh di sungai. wew , ngapain km pan disini, ganggu si yudi lagi asik pacaran aja.” bikin kaget aja ini si reza, beberapa menit setelah si reza datang. si edy pun datang mendekat. terlihat si edy sangat panik & syok” lho ed, mana pancingan mu? kok ditinggal ? ” tanya si reza. ” tadi aku lihat pocongan di seberang sungai situ, pocongan nya bersender di pohon gede itu .” edy menunjuk ke arah pohon yg dimaksud.

si yudi bener2 sudah lupa daratan. dia masih aja asik telp an. kemudian si reza memberi minum si edy agar tidak panik. saya juga sudah merasa tidak nyaman berlama2 disini. tiba2 si yudi berdiri. ” udahan yud telp nya ? ” tanya si reza. ” bentar , aku mau kencing dulu, kebelet ini. ” sahut nya. ” uy yud, jangan asal kencing di sini. bahaya. km gak tau apa, daerah sini angker. jangan sembrono ” kata ku . seperti nya si yudi tidak peduli dengan larangan ku, si yudi berjalan menjauh , dia kencing ke sungai di samping pohon bambu. saat dia kencing tiba2 dia kejang2 luar biasa. dan langsung terkapar ditanah.  ” yudi kenapa itu…!!! ” teriak ku. aku ,reza& edy berlari mendekati si yudi. kami melihat si yudi masih kejang2 sambil memegangi “anu” nya. dia berkata ” anu ku di gigit, anu ku di gigit ” Sambil menguling2 di tanah.

kami pun panik. waduh si penunggu pohon bambu gak terima ini. gawat. tiba2 diantara celah pohon bambu muncul sinar yang cukup menyilaukan. tanpa berpikir panjang, aku & reza langsung memapah si yudi yang sudah terkulai lemas, dan si edy langsung menyambar pancingan. kami bergegas menaiki jalanan setapak dan menjauh dari pinggir sungai. dari atas kami melihat di sebelah pohon bambu tersebut ada sosok bungkuk dengan benjolan besar di punggung & 1 tangan yang memanjang . sedang berjalan di pinggir sungai. setelah kami perhatikan sosok itu adalah seorang yang sedang nyetrum mencari ikan di sungai.

saya , reza & edy tertawa terbahak2 setelah mengetahui keadaan yang sebenar nya.

demikian cerita tentang penunggu pohon bambu … masih banyak cerita mistis lainnya…

Jangan Buang Pembalut Sembarangan



Jaman dahulu saat ibu saya masih sekolah ada suatu urban legend di bumi perkemahan yang saya sendiri lupa namanya.Suatu ketika ada segerombolan pramuka yang sedang camping di lokasi.Entah karena tergesa-gesa ada seorang anak yang lupa membawa bekalnya,sehingga dia hanya makan pemberian teman-temannya.Malam yang dingin membuat anak itu kembali lapar, anak itupun mencari snack atau apapun yang bisa dimakan.Teman satu tenda pun terjaga dan mendapati sosok anak itu keluar tenda. satu hal yang membuat anak yang terbangun itu heran, karena didekat lokasi kemah terdapat warung yang sangat ramai.Gelak tawa bapak-bapak yang jajan di warung itu seakan akan meriah sekali suasana nya.Anak yang lapar itu terus berjalan menghampiri warung tersebut tanpa menghiraukan teriakan teman yang terjaga tersebut.Teriakan anak tersebut memanggil-manggil temannya,sehingga membuat anggota lain terbangun dan dalam sekejap warung tersebut lenyap dan tersisa hanya hutan yang gelap.Anak itu pun bercerita kepada pembina nya tentang kejadian yang ia lihat.Lalu sang pembina segera membuat regu pengejar.

Matahari bersinar cerah,

suara binatang hutan sangat indah,

segerombol pramuka berbaris pulang,

ditemani duka karena kehilangan teman…

segerombol pramuka berbaris pulang,

ditemani duka karena kehilangan teman…

Ternyata diperkampungan mereka sudah diberitahu bahwa ada urban legend dibumi perkemahan tersebut, warung ditengah hutan yang mencari korban.Korban takkan bisa dicari karena sudah berbeda alam,tapi ada juga yang ditemukan sudah tidak bernyawa ditempat-tempat yang diyakini angker.Cerita tersebut disampaikan warga saat ibu saya tengah membeli keperluan camping didesa tersebut ( maaf  lupa nama desanya).



Bertahun-tahun kemudian,tetangga saya sebut saja mbak L (nama disamarkan) mengadakan perkemahan ditempat tersebut.Sejak berangkat,ibu mbak L sudah was-was,takut terjadi sesuatu tapi mbak L tetap berangkat dengan alasan “lulusan sekolah” .Awal perjalanan tak ada hambatan,lokasi pun sudah dibuat seaman mungkin sehingga urban legend warung ghaib tak bisa muncul (warga mendirikan warung-warung 24 jam didekat lokasi).

Menurut cerita yang saya dapat dari keluarga mbak L, Mbak L membuang pembalut disebuah pohon, tapi ada yang bilang bersendau gurau disalah satu akar pohon sehingga penghuninya marah dan merasuki mbak L.Dia menangis,tertawa, mencakar dan mencekik temannya.Pembina sudah melakukan pertolongan pertama sperti kebanyakan cara untuk mengatasi kerasukan,dan alhamdullillah berhasil dan acara pun dihentikan dan mereka pulang.

Saya siang itu main kerumah mbak L,saya masih SD heran,kok banyak orang berkerumum.Ternyata MG tersebut mengikuti sampai kerumah.Ibu mbak L dicakar dan dimaki-maki,semua saudara yang ada segera berkumpul,ada yang baca doa ,ada yang memijat ,ada yang mengoleskan balsem,dan lain-lain, saya? apa yang bisa diharapkan dari anak SD?ya cuma nonton dan berharap bertambah seru.

Singkat cerita,kejadian berulang-ulang hingga akhirnya dipanggilkan kakek dari desa,lalu MG itu dimasukan botol yang ditutup dan dibuang ke laut .Yang lucunya, tuh MG minta ongkos pulang saat diusir sang kakek,bahkan mengancam akan terus kembali kalau diusir.Dan ternyata dia tepat janji…..sudah beberapa kali diusir tetap kembali,dan akhirnya dibuang kelaut.Mengingatkan saya tentang lagu “cewek matre ,kelaut aje”.

Sejak kejadian itu…rumah mereka sering ditempati makhluk halus,tiap kali diusir,pasti ada MG yang baru lagi dan ternyata masih ada hubungannya dengan cerita saya yang berjudul “forbidden uplair” tentang kemunculan makhluk-makhluk ghaib ini.



Sekian…

Trima kasih…

Rabu, 18 November 2015

Mitos Hari Selasa dan Malam Jumat


Misteri Hari Selasa dan malam jumat kliwon, Sebut saja namanya Parman, 40 tahun, (bukan nama

sebenarnya), seorang nelayan warga desa Kawunganten, Cilacap. Dia mengusik mayat seseorang

dengan maksud hanya untuk mengambil kain kafan (mori) sebagai media pesugihan. Parman dengan

tega mengabil satu-satunya barang si mayat yang dia bawa ke alam kuburnya, yaitu selembar kain

kafan. Sifat nekatnya ini dikarenakan beban hidup yang menghimpit keluarganya.

Dia megikuti jalan seperti yang pernah ditempuh oleh temannya yang sekarang menjadi kaya raya.

Berkat kenekatan dan keberaniannya, mencuri kain kafan atau mori orang yang mati pada malam

Jum’at Kliwon atau Selasa Kliwon, Parman berharap bisa memperoleh apa yang dia inginkan

sehingga bisa menjadi kaya raya dan tidak lagi mengontrak rumah mungil di perkampungan nelayan.

Ritual ini dianggapnya paling mudah dan sederhana. Karena jika dia berhasil mengambilnya, dia bisa

meminta apa saja pada sosok mayat yang diambil morinya itu, sebagai tebusan. Seperti petunjuk

Badrun (bukan nama sebenarnya).

"Harus orang yang mati pada hari Jum’at atau Selasa Kliwon yang digunakan sebagai ritual

pesugihan" Menurut Badrun, ini sudah menjadi syarat ilmu kejawen dan ritual pesugihan kain mori

yang dipercaya sejak dulu. Berbulan-bulan Parman menunggu dan mengintai orang yang meninggal

pada hari tersebut. Tak jarang dia menyelidiki, mencari informasi secara diam-diam hingga ke

kampung sebelah.

Kalau-kalau ada yang meninggal di hari yang dia harapkan agar bisa digunakan sebagai media

ritualnya. Hingga akhirnya dia menemukan orang meninggal seperti yang diharapkan itu.

"Beruntung sekali aku waktu itu, yang meninggal adalah seorang anak kecil. Sehingga aku bisa dan

berani mengambil kain kafannya. Jika saja yang meninggal orang sudah dewasa, mungkin aku tak

sanggup untuk mengambilnya. Karena si mayat tidak akan mungkin rela selimutnya (kain penghangat

tidurnya) saya ambil. Dia akan mempertahankan kain mori itu sehingga akupun harus berkelahi

dengannya di liang kubur," cerita Parman mengawali kisahnya.

Menurut Parman jika sang mayat sudah nampak (kelihatan), disinilah kita harus berhati-hati. Karena

si mayat akan cepat menyerang kita dan mempertahankan kain mori yang digunakan untuk selimut

baginya. Percaya atau tidak, setiap orang yang haus akan harta, dan melakukan ritual ini, pasti dia

akan berkelahi dengan jasad orang tersebut. Dimana jasad mayat itu mungkin saja telah disusupi oleh

roh jahat, sehingga tenaga diapun begitu kuat

"Aku benar-benar tak menyangka kalau mayat itu memiliki tenaga yang berlipat ganda. Jauh lebih

besar dari tenaga manusia pada umumnya. Walaupun yang aku ambil kain mori milik anak kecil, tapi

tenaga dia seperti orang dewasa. Apalagi jika yang meninggal adalah orang dewasa, sudah pasti aku

tak mampu untuk mengambilnya. Pantas saja banyak orang yang tak sanggup dan gagal melakukan

ritual ini," tuturnya kepada penulis.

Jika dia kalah dalam bertarung melawan si mayat, dia kan babak belur bahkan tak jarang dia

mengalami cacat tubuh akibat dipukuli oleh mayat dalam liang kubur. Parman saja mengalami luka

memar dan biru-biru di sekujur tubuhnya. Oleh karena itu, tak jarang orang yang punya niat

mengambil kaim mori milik mayat hanya mendapatkan luka babak belur, tanpa membawa hasil

apapun

"Yang jadi masalah, kita harus konsentrasi bagaimana secepatnya bisa mengambil kain mori itu dan

melepaskan diri dari dalam liang lahat. Jadi kita sama sekali tak bisa untuk melawannya,"

uangkapannya kemudian.

"Jika kita sudah mendapatkan mori mayat, sesampainya di rumah langsung kita simpan saja

sementara di dalam almari menunggu waktu yang tepat untuk memulainya. Tapi jangan sampai di

cuci. Cara menggunakannnya cukup mudah, kain mori tersebut kita jadikan sumbu lampu (templok).

Tepat pada jam duabelas, malam Jum’at atau Selasa Kliwon. Dengan sedikit ritual dan mantra

tertentu, lalu kita dulut (bakar). Setelah sumbu lampu itu menyala, asap dari sumbu mori itu akan

membumbung. Dengan ketajaman si mayat, dia akan mencium di mana selimutnya berada. Sehingga

bisa kita pastikan mayat pemilik kain mori tersebut akan muncul mendatangai rumah kita. Dia akan

terus memutari rumah kita untuk meminta yang dia sebut selimutnya itu," papar Parman.

Menurutnya pula, mayat itu akan merengek dan menangis meminta kepada kita. Nah, disaat inilah

Parman akan mempermainkan dan memperdayainya untuk kepentingannya, yaitu dengan meminta

segala sesuatu yang diinginkannya. Walaupun menurutnya pula, dia selalu merasa berdosa dan tak

tega mendengar suara ratapannya itu.

Aneh bin ajaib, selang beberapa bulan, Parman pun bisa memiliki kapal penangkap ikan sendiri.

Hasil lelang dari Bandar kaya di daerahnya. Kini tempat pelelangan ikan, benar-benar seperti telah

dikuasainya. Tapi sayang, sifat serakah orang tak pernah hilang dari hatinya. Parman masih

menginginkan beberapa bidang tambak di pinggiran teluk.

Malam Jum’at Kliwon kurang tiga hari lagi. Niat hati ingin membakar sumbu pesugihan itu, tapi

sayang kapal ikannya justru tenggelam akibat badai dan ombak yang ganas dan tak bisa

terselamatkan lagi. Tak hanya itu, rumah Parman beserta perabotannya terbakar habis saat kompor

gas yang sedang dipakai memaksa istrinya meledak. Parman benar-benar kecewa, bahkan stress. Kini

dia kembali lagi menjadi orang miskin yang hidup menumpang pada orang lain. Dia juga kembali

menjadi nelayan buruh pada seseorang.

Mitos Lagu Nina Bobo


Lagu Nina Bobo dengan bait sederhana yang digunakan banyak orang tua untuk mengantar tidur

anak-anaknya. Keliatan tidak ada yang ganjil dari lagu itu, tetapi pernahkah anda coba bertanya pada

seseorang tentang siapakah gadis bernama Nina dari lagu tersebut?

Beberapa dekade setelah kedatangan Cornelis de Houtmen di Banten, warga negara Belanda dari

berbagai kalangan sudah memenuhi pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya. Alkisah seorang gadis belia

asal Belanda bernama Nina Van Mijk. Gadis yang berasal dari keluarga komposer musik klasik

sederhana yang menetap di Nusantara untuk memulai hidup baru karena terlalu banyak saingan

musisi di Belanda. Hidup Nina berjalan normal seperti orang-orang Belanda di Nusantara pada

umumnya, berjalan-jalan, bersosialisasi dengan penduduk pribumi, dan mengenal budaya Nusantara.

Kedengaran indah memang, tapi semenjak kejadian aneh itu keadaan menjadi berbanding terbalik.

Kejadian aneh itu terjadi pada suatu malam badai, petir tak henti - hentinya saling bersahutan. Dari

dalam kamarnya Nina menjerit keras sekali, diikuti suara vas bunga yang terjatuh dan pecah. Ayah,

ibu serta pembantu keluarga Nina mengambur kedalam kamar Nina. Pintu terkunci dari dalam,

akhirnya pintu itu didobrak oleh ayah Nina. Dan satu pemandangan mengerikan disaksikan oleh

keluarga itu, terlihat diranjang tidur Nina melipat tubuhnya kebelakang persis dalam posisi kayang

merayap mundur sambil menjerit-jerit dan sesekali mengumpat-ngumpat dengan bahasa Belanda.

Rambutnya yang lurus pirang menjadi kusut tak keruan, kelopak matanya menghitam pekat. Itu

bukan Nina, itu adalah jiwa jahat yang bersemayam ditubuh Nina, Nina kerasukan.

Sudah seminggu berlalu semenjak malam itu, Nina dipasung didalam kamarnya. Tangannya diikat

dengan seutas tambang. Keadaan Nina kian memburuk, tubuhnya semakin kurus dan pucat. Ibu Nina

hanya bisa menangis tiap malam ketika mendengar Nina menjerit-jerit. Ayah Nina tidak tahu harus

berbuat apa karena kejadian aneh seperti ini tidak pernah diduganya. Karena putus asa dan tidak

tahan melihat keadaan anaknya, ayah Nina pulang ke Belanda sendirian meninggalkan anak dan

istrinya di Nusantara. Pembantu rumanya pun pergi meninggalkan rumah itu karena takut. Tinggalah

Nina yang dipasung dan Ibunya di satu rumah tak terurus.

Kembali lagi pada satu malam badai, namun aneh, kala itu terdengar Nina tidak lagi menjerit-jerit.

Kamarnya begitu hening. Perasaa ibu Nina bercampur aduk antara bahagia dengan takut. Bahagia

bila ternyata anaknya sudah sembuh, tetapi takut bila ternyata anaknya sudah meninggal Ibu Nina

mengintip dari sela-sela pintu kamar Nina, dan ternyata Nina sedang duduk tenang diatas

ranjangnya. Tak berkata apa-apa tapi sesaat kemudian dia menangis sesengukan. Ibu Nina

langsung masuk kedalam kamarnya dan memeluk Nina erat-erat dan melepas tali tambang yang

melilit tangannya. Sambil menangis Nina berkata

"Ibu... aku takut..." Lalu ibunya menjawab sambil menangis pula

"Tak apa nak, Ibu ada disini. Kamu tidak perlu takut lagi. Ayo kita makan bersama"

"Aku tidak lapar, tetapi bolehkah aku meminta sesuatu?"

"Apapun nak...! apapun.....!!"

"Aku ngantuk, rasanya aku akan tertidur sangat pulas. Mau kah ibu nyanyikan sebuah lagu pengantar

tidur untukku?" Ibu Nina terdiam, agak sedikit tidak percaya dari apa yang didengar anaknya. Tapi

kemudian ibu Nina berkata sambil mencoba tersenyum.

"Baiklah, ibu akan menyanyikan sebait lagu."

Saya yakin anda sudah tahu lagu apa yang dinyanyikan oleh Ibu Nina. Setelah sebait lagu itu Nina

terlelap damai dengan kepala dipangkuan ibunya, wajah anggunnya telah kembali. Ibu Nina

menghela nafas lega, anaknya telah tertidur pulas. Tapi Nina tidak bergerak sedikit pun, nafasnya

tidak terdengar, denyut nadinya menghilang, aliran darahnya berhenti. Nina telah tertidur

benar-benar lelap untuk selamanya dengan sebuah lagu ciptaan ibunya sebagai pengantar kepergian

dirinya setelah berjuang melawan penderitaan. Konon katanya ketika anda menyanyikan lagu ini

untuk pengantar tidur anak, anak anda yang masih bayi, tepat ketika anda meninggalkan kamar

tempat anak anda tertidur. Nina akan datang ke kamar anak anda dan membuat anak anda tetap

terlelap hingga keesokan paginya dengan sebuah lagu.

Mitos Ghaib Manusia Harimau


Pada siang hari yang panas, pencari kayu bakar tersebut terpergok dengan harimau gunung yang

sedang minum di sebuah sumber air, kebetulan si kakek pencari kayu bakar juga hendak mencari

minum di sumber air tersebut. Tentunya betapa terkejutnya si pencari kayu bakar ketika tiba-tiba

berhadap-hadapan dengan seekor harimau betina yang sangat besar yang mengaum di depannya.

Mendengar auman harimau besar yang menggetarkan, maka tentu saja si kakek ini langsung lemas

tidak berdaya dan tubuhnya langsung lunglai di atas tanah. Ia hanya bisa pasrah jika memang harus

mati dimangsa harimau. Namun anehnya harimau tersebut sama sekali tidak menerkam si kakek,

hanya minum air sepuas-puasnya, lantas ia pergi menuju hutan di lereng gunung.

Melihat harimau tersebut tidak mengisyaratkan ancaman maka sang kakek bisa kembali duduk, lalu

berdiri. Kakek pencari kayu bakar ini sepertinya mendapat firasat bahwa harimau tersebut

memerintahkan agar kakek ini mengikutinya. Lantas kakek pun berdiri dan kemudian berjalan

mencoba mengikuti harimau tersebut kemana ia akan pergi, sedangkan kayu bakarnya ditinggalkan

disumber air begitu saja.

Harimau gunung tersebut terus menyusuri hutan sepanjang berpuluh-puluh kilometer yang menuju

hutan di sebuah pegunungan yang semakin lebat. Dari kejauhan si kakek melihat harimau tersebut

menyibak rimba belantara dengan sesekali menolehkan kepalanya ke belakang seakan memberitahu

si kakek agar terus mengikutinya. Kakek itupun terus mengikutinya dan rasa takut terhadap serangan

binatang buas dan ular besar pun sirna, karena si kakek dipandu oleh si raja hutan yang gagah

perkasa. Bahkan macan tutul dan anjing hutan berlari menjauh ketika pencari kayu bakar ini hendak

melintas, karena naluri mereka tahu bahwa kakek ini tidaklah seorang diri, melainkan bersama

penguasa hutan.

Sejak awal, kedua makhluk ini tidak pernah berkomunikasi sama sekali melainkan hanyalah

menggunakan bahasa isyarat selama dalam perjalanan menyusuri hutan. Hingga akhirnya matahari

mulai hampir terbenam, dan tibalah harimau tersebut di puncak ketinggian sebuah perbukitan yang

tinggi, sementara kakek tersebut berada agak jauh atau sekitar beberapa ratus meter di belakangnya.

Setelah keduanya menginjakkan kaki di atas puncak perbukitan, betapa terkejutnya si kakek setelah

melihat apa yang terjadi. Harimau loreng besar yang ia ikuti sejak tadi ternyata berubah menjadi

seorang wanita cantik yang sedang membawa semacam wadah air yang ditaruh di atas kepalanya.

Dan hutan di atas pegunungan tersebut ternyata sebuah perkampungan manusia yang ramai. Dari

kejauhan si kakek melihat anak-anak kecil berlari menjemput si wanita tersebut, seolah seperti anak

yang menanti ibunya. Selain itu, banyak terlihat aktivitas di perkampungan tersebut seperti layaknya

perkampungan manusia.

Ternyata harimau gunung tersebut adalah manusia gaib yang yang hidup di atas gunung, dan mereka

memiliki perkampungan seperti layaknya manusia. Oleh karena itu dalam legenda masyarakat

palembang zaman dulu, harimau gunung tidak pernah memakan manusia karena mereka adalah juga

manusia, hanya saja mereka berada di alam lain. Mereka akan merubah diri menjadi harimau jika

hendak turun gunung di wilayah hutan palembang.

Sedangkan harimau yang suka memangsa manusia dan ternak adalah harimau belukar atau harimau

yang hidup di semak-semak belukar yang tidak terlalu jauh dengan perkampungan manusia.