Sore sudah nampak jelas dan aku melirik jam tanganku ternyata sudah jam 4 sore. Para pendaftar
calon anggota Osis masih banyak yang mengantri untuk mendapatkan formulir. tepatnya sabtu besok
akan dilaksanakan LDK (Latihan dasar kepemimpinan) di sekolahku untuk mencari kandidat
anggota osis yang baru.
Acara tersebut berlangsung selama sabtu dan minggu yang artinya aku, teman-teman dan peserta
LDK yang lain akan bermalam di sekolah. Sabtu itu setelah pulang sekolah aku dan teman-temanku
mengadakan rapat untuk para peserta mengenai barang-barang apa saja yang akan mereka bawa
selama acara berlangsung nanti.
Jam 5 sore, aku dan panitia juga peserta sudah berkumpul di aula sekolahku. para panitia telah
menggunakan kaos bewarna hitam polos dan celana jeans sedangkan kaos hitam polos dan celana
training untuk peserta LDK. Walaupun aku ikut serta menjadi panitia aku tidak menggunakan kaos
hitam polos seperti panitia lainnya melainkan memakai blazer bewarna putih, ketua panitia aku
sempat menegurku tapi yah sudah terlanjur.
Acara saat itu berlangsung sesuai harapan kami, selepas sholat magrib aku dan panitia yang lainnya
menyiapkan makan malam untuk para peserta. Selesai makan malam bersama tiba-tiba lampu
sekolah mati, seketika suasana horor sekolah saat itu sangat menyelimuti kami. Padahal di aula
sekolah kurang lebih ada 50-55 orang.
Aku coba menenangkan siswa yang mulai ketakutan aku menyuruh mereka memegang senter
masing-masing. tidak lama kemudian akhirnya lampu di sekolah menyala. bukannya makin tenang,
tiba-tiba salah satu siswa peserta LDK berteriak tidak karuan. Dan di susul satu persatu siswa ada
yang berteriak, menangis, marah dan berlarian.
"ya tuhan apa yang terjadi, ini kesurupan massal" aku yang saat itu juga takut harus memegang
tanggung jawab ini, sambil memegang beberapa siswa aku coba menenangkan mereka dengan
membisikan dan membacakan ayat-ayat al-Quran, tidak lama kemudian guru-guru, ustadz,
teman-teman kerabat datang membantu para siswa yang mengalami kesurupan.
Aku yang sudah mulai lelah terasa di ringankan dengan kehadiran mereka. setelah keadaan mulai
membaik walaupun masih ada siswa yang belum pulih. Aku bertemu dengan salah satu orang tua
siswa, tante itu berkata padaku, "dew, kenapa kalian menggunakan pakaian hitam, mereka marah
dewi, katanya kalian menantang mereka dengan menggunakan pakaian serba hitam" rupanya sekolah
aku ini tidak boleh menggunakan pakaian bewarna hitam, apalagi merah karena itu dapat membuat
"mereka" marah. Aku hanya tertegun diam mendengar ucapan tante itu.
Kemudian tante itu menyuruhku mengambil air di toilet siswa yang berdekatan dengan aula,
kebetulan di belakang aulaku terdapat 2 kuburan yang tidak pernah di pindahkan dan itu berdekatan
dengan toilet. Aku menjawab suruhhan tante itu "maaf tante aku takut, kenapa harus aku atau aku
ajak teman aku 1 orang yah tante" tante itu menjawab "tidak dew harus kamu yang pergi sendiri
kalau kamu mau teman-temanmu tidak celaka, karena hanya kamu sendiri yang tidak berpakaian
hitam".
Dengan berdoa aku berlari mengambil air di wc itu bulu kuduk-ku berdiri belum lagi aku masih
mendengar suara-suara orang yang belum sadar di aula dan tiba-tiba tiupan halus di telinga kiriku
membuatku mengambil langkah seribu. Sesampainya di depan aula, di situ sudah banyak teman-
temanku dan aku memberikan air yang aku ambil di toilet tadi kepada tante itu, "tante ini airnya,
kalian tunggu disini" kata tante.
Kemudian tante itu bersama salah satu kerabatnya masuk ketempat 2 kuburan yang berada di
belakang aula. Aku dan teman-temanku melihat tante dan kerabatnya mendoakan kuburan dan
menyiram air itu ke nisannya, tiba-tiba aku dan teman-teman mendengar suara cekikikan dan
rintihan. Sosok itu terbang melayang diatas kuburan itu, kemudian aku dan teman-teman
berhamburan masuk ke aula. Setelah tante itu kembali satu persatu siswa yang kesurupan mulai
membaik dan kami terpaksa menunda LDK hari itu sampai 2 pekan selanjutnya. Semoga LDK
selanjutnya tidak akan mengalami kejadian seperti ini.
Kesurupan Massal